Selasa, 17 April 2012

Tomorrow is different day


“I don't know how I feel, tomorrow..”
 “I don’t know what to say, tomorrow..”
“Tomorrrow is different day..”

Lagu Avril Lavigne ini menginspirasi saya, bahwa hidup ini kebanyakan tentang hari ini. Apa yang kita lakukan ya di hari ini, hari kemarin sudah berlalu dan hanya tinggal cerita, sementara hari esok (tomorrow) adalah tempat di mana kita menggantungkan harapan dan mimpi-mimpi kita. Namun siapa yang tahu akan hari esok? Tidak ada seorang pun yang tahu persis bagaimana dan seperti apa hari esoknya. Manusia hanya bisa meramalkan ataupun membuat prediksi tentang hari esok. Seperti penggalan lirik lagu Avril di atas, “Aku tidak tahu bagaimana perasaanku, esok hari..” “Aku tidak tahu apa yang harus ku katakan esok hari”, karena “Esok hari adalah hari yang berbeda”. Maksudnya adalah tidak ada seorang pun yang tahu akan kehidupannya di esok hari hanya saja manusia boleh memprediksinya namun hanya Tuhan lah yang berwenang mengenai masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan bahwa manusia tidak ada yang sempurna, bagaimana pun juga kemampuan manusia itu terbatas, manusia tidak mampu membaca apa yang akan terjadi esok hari. Terkadang dalam prediksinya ia ingin menjadi seperti apa yang diinginkan namun jika tuhan berkehendak lain, maka tidak ada piihan baginya kecuali menerima apa adanya, sebab tuhan lah yang paling berkuasa atas kehidupan ini.

Bagitu juga dengan perasaan yang dirasakan oleh setiap orang, apakah itu cinta, sayang, dan yang lainnya. Hari ini seseorang mengatakan cinta dan sayang kepada pasangannya, bak seorang Romeo yang berjanji untuk mencintai Juliet selamanya dan takkan pernah meninggalkan dia sampai kapanpun. Memang benar, setiap orang berhak atas dirinya dan juga kehidupannya, ia boleh memilih dan menentukan kehidupannya di masa yang akan datang, namun hal itu hanya sebatas prediksi, ia tidak kuasa atas semua yang dapat mewujudkannya.  Kita berbicara cinta hari ini, mungkin saja besok sudah lupa, bahkan tidak akan pernah mengatakannya lagi atau bahkan menjadi benci. Inilah yang dinamakan hari esok, tidak ada seorang pun yang benar-benar mengetahui dengan pasti. Walaupun keadaan kita sekarang menyedihkan, mungkin saya tidak sama ketika kita beranjak ke hari esok. Begitu pun sebaliknya.

Semua itu tentunya sudah ada yang mengatur, Tuhan. Tuhan lah yang memegang Kuasa atas kehidupan ini. Hanya saja kita yang diharuskan untuk berusaha dan berdo’a agar apa yang kita inginkan, impikan, dan bayangkan menjadi nyata dengan kekuatan dan kekuasaan-Nya.