Jumat, 28 Oktober 2011

Best Friend: Robi Zaelani

Robi Dan Sepak Bola

Kali ini saya akan membicarakan seorang teman, yang menurut saya ia sangat luar biasa. Temanku yang satu ini hobi sekali dengan sepak bola. Bakatnya sudah ada sejak dia kecil. Dan sampai dekarang pun masih tetap eksis dalam dundia bola. Pernah mengikuti berbagai macam turnamen dan seleksi-seleksi yang ddiadakan oleh suatu tim. Dia pernah tercatat sebagai pemain kabupaten yang disdiapkan untuk turnamen antar daerah/kabupaten dengan batas usdia 18 tahun. Sejak saat itu, robi masih berusdia 17 tahun dan yang paling muda ddiantara teman-teman satu timnya di U18 Kabupaten Kuningan.


Robi adalah figur (sosok) yang aku segani dan hormati. Orangnya sopan dan mempunyai etika yang bagus. Bisa untuk dijadikan panutan bagi rekan-rekannya seperti aku ini. Dalam hal bermain bola, aku sering mempunyai keinginan untuk menyamai atau bahkan melebihi dari robi, namun yang aku rasakan tidak pernah itu terjadi. Walaupun aku belum bisa menyamai ddia (mungkin sampai saat ini), aku tetap berusaha meningkatkan kemampuanku bahkan berlatih dengan keras hanya karena ingin seperti dia. Tulisan ini sengaja aku buat untuk temanku yang hebat dan ini. Entah sampai kapan aku bisa menyamai kemampuan dia dalam hal bermain bola, namun saya yakin suatu saat nanti segalanya bisa berubah dan itu bisa saja menimpa diriku. Aku bisa menjadi lebih baik dalam segala hal dibandingkan dia, jika saja saya punya kemauan yang kuat. Ada pepatah yang mengatakan bahwa, “anda bisa segalanya jika anda mempunyai kemauan yang kuat.”

Hal itu mungkin tidak terlalu penting dalam hidupku. Yang terpenting adalah aku bisa tetap menjadi shabatnya dan bisa saling berbagi dengannya. Aku senang sekali jika dia berbagi pengalaman mengenai sepak bola, walau sedikit iri dengan kemampuannya dan sikap leadernya di mata kami semua sebagai teman, sahabat, dan rekan satu tim. Aku memimpikan bisa bermain bersama lagi, walau tidak di lapangan besar. Faktanya sekarang, kita sama sekali jarang bertemu karena jarak antara kita cukup jauh (jogja-tasik). Sementara, kita hanya bisa bertemu satu tahun sekali pada liburan lebaran idul fitri. Pertemuan kita yang satu tahun sekali itu selalu diisi dengan bermain futsal, karena memang tiap tahun ada turnamen futsal intern alumni SMA Negeri 2 Kuningan, sekolah yang dulu menyatukan kita (aku dan Robi). Padahal yang aku inginkan bukan sekedar bermain futsal, tapi lebih dari itu. Aku ingin bersama-sama lagi bermain sepak bola seperti dulu saat kita berjuang bersama dalam pertandingan biasa maupun turnamen yang mengesankan kami.

Selain di lapangan, banyak kisah aku dengan Robi yang tak dapat aku lupakan sampai saat ini. Kenangan-kenangan bersamanya begitu teringat dalam benakku. Dia selalu memberiku support, memberikan pengalaman-pengalamannya, mencurahkan perasaan dia, baik tentang “perempuan” maupun masalah teman, mantan pacar, keluarga, dan lain sebagainya. Intinya bahwa Robi itu suka curhat juga sama aku. Tentang masalah-masalah yang dialaminya. Aku merasa senang juga apabila bisa bantu dia dan mendengarkan curhatannya. Sebenarnya tidak hanya dia yang suka curhat, tapi aku juga pernah bahkan sering curhat dengannya. Istilah kerennya adalah curhat dan sharing. Menurut aku itu hal yang wajar-wajar saja, tidak hanya untuk kaum wanita sajaa curhat itu, tapi laki-laki juga punya hak.hhe
Mungkin itu saja catatan mengenai teman saya Robi Zaelani, lain kali disambung lagi dan pastinya akan banyak editan dalam tulisan ini.