Jumat, 28 Oktober 2011

Anarkisme Di Jalanan

akhir-akhir ini, bahkan dari dulu sampai sekarang, di Indonesia sering terjadi demonstrasi yang di lakukan oleh berbagai kalangan.
yang mendominasi adanya aksi ialah para aktivis dari jenjang mahasiswa.
kita kenal mahasiswa dengan sebutan "pemikir intelek" yaitu suatu gelar yang mulia sebagai insan yang berpendidikan.
kritis terhadap setiap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat,
kebijakan-kebijakan yang banyak merugikan rakyat daripada menguntungkan rakyat,
mahasiswa selalu dinamis, bergerak setiap waktu, memperhatikan setiap apa yang terjadi,
berusaha untuk meluruskan setiap apa yang salah yang dilakukan pemerintah,


masyarakat pun segan terhadap mahasiswa, karena sikap dan perannya terhadap perubahan negeri ini,
namun, seiring berjalannya waktu, membuat mahasiswa berubah, sedikit meningkatkan tindakannya menjadi lebih ekstrim,
mungkin karena pemerintah sudah semakin nakal dan keterlaluan,
tapi tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa ini tidak hanya keterlaluan, juga memalukan.
demonstrasi mahasiswa selalu diisi dengan kekerasan, anarkisme, perusakan, dan hal yang merugiakan lainnya,
tidak hanya pemerintah yang dirugikan, polisi, masyarakat, dan warga juga terkena imbasnya,
akhirnya, mahasiswa yang dulu mempunyai citra baik di mata masyarakat, kini berubah menjadi buruk.
apakah tidak ada lagi diantara mereka, para mahasiswa yang berpikir lebih jernih,
memecahkan masalah tidak dengan kekerasan dan pengrusakan,
karena kita tahu, kekerasan tidak akan menyaelesaikan permasalahan, malah akan menamabah masalah dan memperburuk keadaan.
inikah jiwa mahasiswa, sebagai pemikir intelek yang dulu disegani karena mampu membawa perubahan besar di negeri ini.
ataukah telah hilang dari peradaban yang digantikan dengan jiwa hewan dan setan.
seharusnya mereka berpikir, kesalahan tidak bisa dilawan dengan berbuat kesalahan yang lain.
apa yang dilakukannya, anarkisme di jalanan, adalah suatu perbuatan yang salah, dan tidak dapat dibenarkan.
walaupun sekarang ini, pemerintah tidak pernah mendengarkan bahkan tidak mau menganggap suara jeritan hati rakyat,
bukan seperti itu cara untuk merubah jadi indah,
anarkisme tetap saja anarkisme,
tidak ada unsur kebaikan di dalamnya,
walau tujuan awal memang baik.
seharusnya mahasiswa sadar, bahwa ada tugas yang lebih mulia yang harus dilakukannya,
yaitu mencerdaskan kehiduupan bangsa,
mangajarkan pada generasi-generasi muda agar tidak sampai terjebak dalam kebodohan.
itulah tugas berat yang diemban mahasiswa.